Kamis, 17 November 2011

SimPLe Antena 5/4 Lamda

Simple Antena 5/4 Lambda
untuk
Band 2 meter
Oleh YC0PE – Ridwan Lesmana


Pengantar :
Bagi  Rekan-Rekan  Amatir  Radio,  antena
merupakan  sesuatu  perlengkapan  yang
sangat penting. Tanpa antena yang memadai,
maka  pancaran  kita  tidak  bisa  diterima
diterima ditemapat yang cukup jauh.

Mengingat  banyak  diantara  kita  yang
mengalami kesulitan dalam membuat antena
sendiri  sedangkan  membeli  antena  yang
sudah  siap  pakai  kadang  cukup  mahal  dan
mungkin  tidak  terjangkau  oleh  sebagian
Rekan-Rekan Amatir Radio.

Berikut  ini  Penulis  mengajak  Rekan-Rekan
Amatir  Radio,  khususnya  yang  berminat
untuk  mencoba  membuat  sendiri  antena
untuk Band 2 meter.
Komponen yang dibutuhkan amat sedikit dan
biaya pembuatannya relatif terjangkau.
Antena  ini  Penulis  buat  dengan  memakai
referensi dari antena yang dibuat oleh Rekan
kita yaitu Mike Martell, call sign N1HFX.

Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :
a.  Pipa PVC dia. ¾ inch sekitar 3 meter.
b.  Dop PVC ukuran ¾  inch  sebanyak 2
buah.
c.  Kabel  antena  TV  Twin  Lead  300
Ohm sepanjang 60 cm.
d.  Kabel ukuran 1,5 mm2 sepanjang 1,5
meter.
e.  Kabel  Coax  RG-58  sepanjang  1,5
meter.
f.  Connector  PL-259  untuk  RG-58
sebanyak 1 buah.
g.  Female to Female Connector 1 buah.
h.  Kayu  berukuran  1  cm  x  1  cm
sepanjang 2,5 meter.
i.  Sekitar 25 buah plastik kabel tie.
j.  Lem PVC.









Antena  5/4  Lambda  yang  sangat  simple  dan
mudah dibuat.
Ukuran-ukuran  ditunjukkan  dalam  inch,
dimana 1 inch = 2,54 cm.
Hal  1 dari 4 halaman Membuat  Simple  Antena  5/4
Lambda untuk Band 2 meter.

Setelah  semua  material  yang  kita  butuhkan
tersedia,  maka  mulailah  kita  membuat
Antena  5/4  Lambda  yang  sangat  sederhana
tetapi mempunyai gain yang cukup besar.

Tahapan pembuatannya adalah sbb :
1.  Ambil  Twin  lead  TV  dan  potong
kurang-lebih  sepanjang  20  inch  atau
sekitar 53 cm.
2.  Bagian yang akan disambung dengan
Coax  RG-58  di  kuliti  plastiknya
sepanjang  1  cm.  Beri  timah  solder
agar  kuat  dan  mudah  disambung
dengan kabel Coax RG-58.
3.  Ujung  lainnya  dari  Twin  lead  TV
dikuliti  sepanjang  1  cm  dan
disambung  dengan  bantuan  timah
solder dengan kabel ukuran 1,5 mm2
sepanjang  1,5  meter  yang  sudah
disiapkan. Ingat, hanya salah satu dari
kabel Twin  lead  yang  disambungkan
dengan kabel ukuran 1,5 mm2. Kabel
ukuran  1,5  mm2  ini  menentukan  di
frekwensi  mana  SWR  akan
menunjukkan titik terendah. Kabel ini
akan di trim sedikit demi sedikit agar
SWR  terendah  diperoleh  pada
frekwensi kerja yang kita inginkan.
4.  Dari 2 konductor Twin  lead Tv yang
parallel  tsb,  salah  satunya  dipotong
dan  tinggalkan  sepanjang  kurang
lebih  40  cm.  Pada  Gambar  diatas
ditunjukkan oleh bagian sepanjang 15
1/8  inch.  Bagian  ini  merupakan  ”
matching  impedance ” dan harus di
trim  sedikit  demi  sedikit  agar
diperoleh  SWR  terendah  pada
frekwensi yang kita inginkan.
5.  Ambil kabel Coax RG-58 dan buang
plastik  bagian  luarnya  sekitar  2  cm.
Kemudian  pisahkan  bagian  INNER
dan OUTER Coax tsb.
6.  Solder bagian  INNER Coax ke kabel
Twin  lead  TV  yang  ujungnya  sudah
disambungkan  dengan  kabel  ukuran
1,5 mm2.
7.  OUTER  Coax  agar  di  solder  dengan
bagian  kabel  Twin  lead  TV  yang
pendek.  Perhatikan,  jangan  sampai
penyambungan  INNER  dan  OUTER
Coax  terbalik  karena  bagian  yang
akan  me-radiasikan  power  dari
Transmitter  ke  antena  adalah  bagian
INNER  Coax  yang  terhubung  ke
kabel ukuran 1,5 mm2.
8.  Siapkan kayu berukuran kecil,  sekitar
1 cm  x  1 cm dengan panjang sekitar
2,50 meter.
9.  Letakkan  kabel  Twin  lead  TV  serta
kabel ukuran 1,5 mm2 diatas kayu tsb,
kemudian  ikat  di  beberapa  tempat
dengan  mempergunakan  bantuan
cable  tie.  Kelebihan  kayu  agar
diletakkan pada bagian bawah antena,
sekitar  25  cm  s./d  30  cm  dari
sambungan Coax  dengan  kabel  Twin
lead TV. Tujuannya  adalah  agar  pipa
PVC bagian luar bisa di clamp dengan
U-Bolt pada tiang antena.
10. Lubangi bagian tengan salah satu Dop
PVC ukuran ¾ inch tsb dengan lubang
sekiatr 6 mm diameter.
11. Masukkan  ujung  Coax  RG-58  yang
belum  di  solder  melewati  Dop  PVC
tsb.
12. Pasang  connector PL-259  pada  ujung
Coax RG-58 tsb.
13. Siapkan Female  to Female Connector
untuk mulai men-tuning antena tsb.
14. Masukkan  antena  ini  kedalam  pipa
PVC diameter ¾ inch dan pasang Dop
PVC bagian atas.
15. Sampai tingkat ini, jangan aplikasikan
lem PVC dulu karena antena belum di
tuning.
16. Untuk  tuning  antena  ini,  ikuti
prosedur dibawah ini.

Hal  2 dari 4 halaman
Tuning Antena.
1.  Siapkan Tranmitter Band  2m,  Power
Supply dan SWR Meter.
2.  Siapkan  kabel  Coax  untuk
menghubungkan  Transmitter  dengan
SWR Meter  dan  antara  SWR Meter
dengan  Antena  5/4  Lambda  melalui
Female to Female Connector.
3.  Siapkan  tiang  untuk  menempatkan
Antena 5/4 Lambda tsb.
4.  Siapkan  tali rafia atau  tambang nylon
dan  ikatkan  Antena  5/4  Lambda  ke
tiang antena ini untuk sementara.
5.  Mulailah  menekan  tombol  PTT  dan
amati  penunjukan  SWR  pada  setiap
frekwensi.  Anda  bisa  mulai  dengan
mengambil  frekwensi  140,000  MHz
kemudian  naik  500 KHz  ke  140,500
MHz.  Lalu  naik  lagi  500  KHz  ke
141,000  MHz.  Demikian  seterusnya
sampai ke 149,500 MHz.
6.  Amati  dan  catat  penunjukan  SWR
pada setiap frekwensi tsb diatas.
7.  Plot  SWR  vs  Frekwensi  akan
menunjukkan  suatu  pola  kurva
berbentuk parabola dengan salah satu
frekwensi mempunyai SWR terendah.
8.  Jangan  hiraukan  dulu  penunjukkan
SWR  saat  ini,  karena matching  akan
dilakukan  oleh  kabel  Twin  lead  TV
bagian yang pendek.
9.  Jika,  misalnya  SWR  pada  frekwensi
148,500  MHz  jauh  lebih  tinggi
dibandingkan  SWR  pada  frekwensi
144,000  MHz,  maka  berarti  antena
yang  Anda  buat  agak  sedikit
kepanjangan.
10. Untuk menaikkan center frekwensi ke
145,000 MHz,  keluarkan  antena  dari
pipa PVC ¾ inch dan potonglah kabel
ukuran  1,5 mm2  sedikit  demi  sedikit
sekitar  5  mm  sekali  potong.  Setelah
itu,  masukkan  kembali  Antena
kedalam  pipa  PVC  dan  amati  lagi
penunjukan  SWR  vs  Frekwensi
sampai  diperoleh  center  frekwensi
yang  diinginkan,  yaitu  pada  145,000
MHz.

11. Tahap  berikutnya  adalah  membuat
agar Antena yang Anda buat memiliki
SWR terendah pada 145,000 MHx.
12. Keluarkan  Antena  dari  dalam  pipa
PVC  dan  kali  ini  potong  kabel Twin
lead TV  bagian  yang  pendek,  sedikit
demi  sedikit  agar  dicapai  SWR
terendah untuk seluruh Band 2 meter.
Lakukan  dengan  hati-hati  !.  Potong
kabel  Twin  lead  TV  sebanyak  2  –  3
mm setiap kali potong. Jangan  terlalu
banyak !!.
13. Setiap  kali  selesai  memotong  kabel
Twin  lead  TV  bagian  yang  pendek,
masukkan  kembali  Antena  kedalam
pipa PVC dan amati penujukan SWR-
nya.
14. Antena 5/4 Lambda yang Penulis buat
bisa  memberikan  penunjukan    SWR
lebih kecil dari 1,1 : 1.
15. Antena Anda sudah selesai di tuning.
16. Beri  lem PVC  pada  kedua Dop PVC
dan  rekatkan  pada  pipa  PVC  agar
Antena tsb tidak kemasukan air hujan.
17. Antena  siap  dipasang  pada  tiang
antena.

Beikut  adalah  foto-foto  dari  Antena  5/4
Lambda yang dibuat penulis.



Bagian Antena – Twin lead dan kabel ukuran
1,5 mm2.


Hal  3 dari 4 halaman

Antena Bagian Bawah




Antena Bagian Tengah


Antena sebelum dimasukkan kedalam pipa
PVC diameter ¾ inch

SELAMAT MENCOBA membuat Antena
yang  sangat  sederhana  untuk  Band  2
Meter ini.
Jika  sekiranya  Rekan-Rekan  menemui
kesulitan,  silahkan  layangkan  e-mail  ke
Penulis.  SUKSES SELALU !!

Penulis,


YC0PE - Ridwan Lesmana

Referensi :
1.  Web Site N1HFX

Jumat, 30 September 2011

Sains & Teknologi Monster Ikan Gigi Tajam dari Laut Arktik

 

        - Hasil telaah fosil yang dilakukan sejumlah ilmuwan membuktikan, monster laut benar-benar ada. Setidaknya di zaman prasejarah. Para peneliti mengungkap eksistensi ikan predator besar yang memiliki mulut menakutkan, dengan gigi-gigi tajam, pernah berkeliaran di perairan Amerika Utara.

Ikan bersirip lobus, yang diberi nama Laccognathus embryi, diperkirakan memiliki panjang 1,5 hingga 1,8 meter. Mahluk itu memiliki kepala yang besar dengan mata kecil dan rahang kuat yang dilapisi gigi tajam.

Hewan tersebut diperkirakan merupakan penghuni perairan dalam, mengintai mangsa dari dasar laut dan lalu menyerangnya. "Aku tak akan berani mengarungi, apalagi berenang di perairan di mana hewan itu bersembunyi," kata Edward Daeschler, peneliti sekaligus kurator vertebrata di Academy of Natural Sciences di Philadelphia, seperti diberitakan LiveScience.

Laccognathus embryi diperkirakan memangsa lungfish dan placoderma. Demikian diutarakan peneliti dari akademi yang sama, Jason Downs. "Ikan tersebut dengan rahang kuat dan gigi panjang yang tajam pastinya merupakan predator yang memakan vertebrata air lain yang hidup di perairan yang sama."

Tim menemukan, fosil berusia 375 juta tahun di Pulau Ellesmere di wilayah terpencil, teritori Nunavut, Arktik, Kanada.

Sebelumnya di lokasi yang sama, peneliti Tiktaalik roseae, binatang transisi yang dianggap 'benang merah' antara ikan dan hewan berkaki. Itu menunjukkan, kedua binatang tinggal di tempat yang sama.
"Keduanya adalah predator, ada kemungkinan mereka saling bersaing untuk mendapatkan mangsa," kata Downs. "Juga ada kemungkinan, mereka hidup di kedalaman yang berbeda, atau mengembangkan strategi mencari makan berbeda yang memungkinkan mereka menciptakan relung unik di lingkungan mereka."

Meskipun tim menemukan fosil Laccognathus embryi pertama sekitar 10 tahun lalu, spesies tersebut baru tercatat dalam edisi terbaru Journal of Vertebrate Paleontology, setelah kerja keras pengumpulan sampel tambahan dari lapangan dan proses analisis. "Penelitian ini adalah puncak dari banyak pekerjaan di lapangan, di laboratorium fosil, dan di kantor," kata Downs. (LiveScience)